Minggu, 20 November 2016

Sisi Lain Suatu Peristiw


Ketidakberuntungan bagi kita terkadang adalah rezeki bagi orang lain.
Baru saja saya naik motor, belum jauh dari titik keberangkatan tiba-tiba hujan turun dengan deras. Lanjut enggak, lanjut enggak? Tanya dalam hati. Tujuan masih jauh, pakaian belum terlalu basah. Oke, saatnya menepi pikirku.
"Ah ada-ada aja nih hujan. Bikin basah orang aja". Sambil menghindari hujan saya berlari kecil ke tempat teduh. Tak disangka tempat tersebut adalah sebuah warung.
Saat saya masuk terlihat sudah ada dua kaum kehujanan seperti saya. Hmmm sembari menunggu hujan, kayaknya ditemani segelas teh hangat tak ada salahnya nih.
Di pojok ruangan si bapak pemilik warung tampak tersenyum. Ada raut bahagia yang bisa kutangkap dari wajahnya. Sejenak saya tertunduk, senyum itu menamparku. Sungguh saya orang yang kurang bersyukur. Sudah kuketahui bahwa hujan adalah berkah, masih saja kugugat tiap kali kehadirannya. Di balik berteduhnya saya, di balik basahnya pakaian terdapat rejeki dari seorang bapak yang sudah mulai renta. Dengan turunnya hujan setidaknya ada satu atau dua orang yang mampir ke warungnya. Ada beberapa lembar rupiah yang masuk ke kantong si bapak.
Terkadang kita hanya harus melihat dari sisi lain agar kita bisa lebih bersyukur.
Menghimpun hikmah yang terserak masih dengan pakaian yang basah.
Ahmad Shofwan Muis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar